Home » , » Ini dia Kisah Sang Penyelamat Ratusan Nyawa di Jurang Bunuh Diri Jepang

Ini dia Kisah Sang Penyelamat Ratusan Nyawa di Jurang Bunuh Diri Jepang

Kisah Sang Penyelamat Ratusan Nyawa di Jurang Bunuh Diri Jepang
             Tebing Tojinbo, lokasi bunuh diri yang populer di Jepang (663highland/Wikipedia)

Jepang merupakan salah satu tempat dengan angka bunuh diri tertinggi di dunia. Seorang pria pun mendedikasikan hidupnya untuk menyelamatkan nyawa orang yang hendak bunuh diri. Hingga kini, ia telah berhasil menolong 500 nyawa yang hampir melayang.

Yukio Shige, pria berusia 70 tahun ini merupakan pensiunan polisi yang menyebut dirinya chotto matte man. Menurut Japan Today, chotto matte berarti, "Tahan, tunggu dulu."

Setiap hari, Shige berpatroli mengelilingi tebing Tojinbo di daerah Laut Jepang, tempat bunuh diri yang sangat populer di Jepang. Bersama tiga sukarelawan, Shige memantau dan berdiskusi dengan orang yang sedang merenung sebelum mengakhiri hidupnya.

Shige melakukan ini semua karena mengetahui pahit dan getirnya kehilangan seorang sahabat yang bunuh diri. Beberapa tahun lalu, ia menerima telepon dari kepolisian yang memberi kabar duka mengenai temannya.

"Mereka mengatakan kepada saya bahwa ia bunuh diri. Ia menyewa mobil di daerah tenggara Jepang dan mengendarainya ke arah laut ini. Saya sangat berduka. Saya tidak ingin lagi mendengar kabar duka," ujar Shige.

Sejak saat itu, Shige tahu tujuan hidupnya selanjutnya. Bersenjatakan sebuah teropong untuk mempelajari seluk beluk Tojinbo dan celah yang biasa dijadikan tempat bunuh diri.

"Jika Anda berhenti dan melihat adegan itu, seseorang duduk dan percaya bahwa satu-satunya pilihan mereka adalah menghentikan segalanya, sendirian bersama bayangan mereka, saya sangat merasa mereka butuh bantuan. Mereka butuh seseorang yang datang dan menyelamatkan mereka," tutur Shige.

Shige tak tinggal diam. Ia bahkan telah membeli enam apartemen untuk tempat konseling dan pemulihan jiwa orang yang ditemuinya.

"Kami membawa orang yang butuh bantuan kami ke enam apartemen yang kami miliki sehingga kami dapat memperbaiki dan membangun kembali kehidupan mereka. Kami membantu mereka mendapatkan kembali hidup mereka. Itulah pekerjaan saya," ucap Shige.

Melalui caranya sendiri, Shihe membantu meringankan beban yang membebat pemerintah. Menurut data pemerintah, angka bunuh diri di Jepang mencapai 24,1 dalam 100 ribu orang.

Pemerintah pun berkomitmen untuk memangkas angka bunuh diri dalam satu dekade ke depan dengan pendekatan baru, yaitu konseling dan memonitor segala situs yang membantu orang merancang rencana bunuh diri.


Selamatkan 500 Nyawa, Kakek Ini Mengabdi Jadi Sukarelawan!
                        Yukio Shige, seorang pensiunan polisi (Sumber Gambar odditycentral.com)
Hampir di negara-negara maju saat ini, masalah bunuh diri mengancam para penduduknya. Tidak hanya di China saja, tapi Jepang pun juga menghadapi permasalahan yang sama. Namun, kedua negara tersebut punya cara masing-masing untuk menanggulangi permasalahan yang cukup krusial itu.
Tidak seperti di China yang memiliki kesatuan khusus untuk mencegah tindakan bunuh diri. Namun, Jepang memiliki seorang sukarelawan yang siap mengabdikan dirinya untuk menyelamatkan kehidupan banyak orang yang berniat mencabut nyawanya sendiri itu.

Adalah Yukio Shige, seorang pensiunan polisi yang berusia 70 tahun ini mengabdikan hidupnya selama lebih dari 10 tahun terakhir untuk selamatkan banyak nyawa. Pria yang setidaknya telah menyelamatkan kurang lebih 500 nyawa ini sudah terkenal di seantero Jepang. Hingga, ia pun mendapat julukan sebagai Chotto Matte Man atau pria yang selalu bilang "Tunggu, tahan dulu", seperti dilansir melalui Odditycentral.

        Yukio Shige, sang penyelamat nyawa pelaku bunuh diri (Sumber Gambar odditycentral.com)

Jepang yang saat ini menduduki peringkat tertinggi di dunia untuk angka bunuh diri memang membutuhkan sosok sukarelawan seperti Yukio. Di mana, ia selalu berpatroli di titik tertentu lokasi favorit percobaan bunuh diri dilakukan. Seperti salah satunya di tempat wisata sekaligus lokasi favorit orang yang mau bunuh diri yakni Tebing Tojinbo, Perfektur Fukui.

Ia selalu di sana sepanjang hari bekerja sama dan berkoordinasi dengan ketiga sukarelawan lainnya. Saat berpatroli, layaknya seorang profesional mereka masing-masing membekali dirinya dengan sebuah teropong. Ketika ia melihat gerakan atau perilaku seseorang yang mencurigakan, dengan segera ia akan menghampiri orang itu dan mengajaknya berbicara.

Yukio memang bertekad memerangi tindakan bunuh diri karena dalam hidupnya ia pernah kehilangan salah seorang sahabatnya karena bunuh diri. Oleh karena itu, ia tak ingin lagi ada orang lain yang mengalami nasib sama seperti sahabatnya itu. Meski, menurutnya perjalanannya tidak selalu mulus dari 500 orang itu masih banyak nyawa orang lain yang tidak mampu ia selamatkan. Yap, setidaknya Jepang masih punya sosok seperti Yukio walaupun tidak seberapa jumlahnya jika dibandingkan dengan total korban

 Videonya!

Ane salut sama kakek yg satu ini gan...beliau mendedikasikan sisa umurnya untuk melakukan pencegahan terhadap para pelaku bunuh diri...suatu kegiatan mulia yg sangat bermanfaat bagi orang lain. Semoga kisahnya bisa bermanfaat bagi kita semua gansis.
Sumber : Kaskus / ibnutiangfei

0 comments:

Post a Comment