Home » , » Tahu di Mana Lokasi Pasar Senen, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu?

Tahu di Mana Lokasi Pasar Senen, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu?



Hi gansis, apa kabarnya nih? Besok weekend ada agenda belanja nggak nih? Nah, ngomongin tentang belanja, pasti akan selalu berhubungan dengan pasar dong, ya? Mau pasar swalayan atau pasar tradisional, semua sama ajah.

Nah, tapi agan tahu gak nih kalau Indonesia (khususnya Jakarta) ada nama-nama pasar yang menggunakan nama hari lengkap dalam satu pekan lho.. Ane yakin yang paling terkenal sih Pasar Minggu dan Pasar Senen nih, gan.

Oke, kira-kira untuk sisa harinya, agan sista udah pada tahu belum lokasi pasarnya? Kalau belum, cekidot nih penjabarannya. Kalaupun udah tahu, tinggalin ajah jejak agan di sini dengan komen bermutu, ya!
Jangan lupa




Pasar Senen

Pasar Snees atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama Pasar Senen merupakan pasar tertua yang ada di Jakarta. Dinamai Pasar Snees karena pedagangan di pasar ini yang awalnya berlangsung setiap hari Senin dan didominasi oleh masyarakat etnis Tionghoa. Dalam perjalannya nama pasar ini berubah menjadi Vinck passer (merujuk kepada arsitek pengembangnya Yustinus Vinck).

Waktu pembangunan Pasar Senen bersamaan dengan waktu pembangunan Pasar Tanah Abang, yakni pada 30 Agustus 1735 oleh seorang tuan tanah yang juga seorang arsitek bernama Yustinus Vinck dari lahan milik anggota Dewan Hindia bernama Corrnelis Chastelein. Meskipun awalnya pasar ini hanya dibuka pada hari Senin, namun pada tahun 1766, pasar yang ramai dikunjungi ini akhirnya dibuka untuk hari selain hari Senin.
wikipedia.org


Pasar Selasa

Pasar selanjutnya adalah Pasar Selasa. Pasar ini kemudian dikenal sebagai Pasar Koja. Pasar yang berlokasi di Koja, Jakarta Utara, mengalami perubahan penampilan sejak renovasi pasar selesai pada tahun 2010. Kini kondisi pasar tradisional tersebut menjadi lebih nyaman dan terlihat terawat.

Namun, di sisi lain, pedagang lantai 2 Pasar Koja Baru merasa pendapatan mereka berkurang setelah renovasi dan pembangunan gedung pasar oleh PD Pasar Jaya. "Karena bangunan baru, mungkin pengunjung pasar belum beradaptasi. Bisa juga karena persaingan pasar," ujar Kurniawan, staff pengelola pasar PT Bintang Anugrah Makmur (BAM), saat ditemui di ruang pengelola Pasar Koja Baru, Jakut.

Sejak pembangunan gedung pasar, PD Pasar Jaya menggandeng perusahaan pengembang PT BAM untuk mengelola pasar. Sebelum renovasi, menurut Kurniawan, kondisi pasar cukup menyedihkan. Banjir hampir selalu menggenangi pasar ketika hujan. Kios pedagang sangat kumuh, bahkan tidak layak sebagai tempat berjualan.
kompas.com



Pasar Rabu


Lanjut ke pasar selanjutnya yaitu Pasar Rabu yang lebih dikenal dengan nama Pasar Induk Kramat Jati yang beralamat di Jalan Raya Bogor KM.17, Jaktim. Pasar ini didirikan pada tanggal 28 Desember tahun 1973. Pasar seluas 14,7 hektar ini masih bertahan hingga sekarang meski macet banged jalan di depan pasarnya.


Pasar Kamis


Pasar Jatinegara merupakan sebuah pasar yang berada di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur. Pasar ini berdekatan dengan Pusat Grosir Jatinegara, SMP Negeri 14 Jakarta dan Stasiun Jatinegara. Pasar ini dahulu bernama Mester Passer (Pasar Mester) dan pasar ini dilalui oleh Trem Batavia. Pasar ini juga disebut Pasar Kamis karena dahulu pasar ini dibuka setiap hari kamis.

Pada pertengahan abad ke 17, Belanda memberikan izin pembukaan hutan di sebuah kawasan yang jaraknya kira-kira 15-20 kilometer dari Batavia kepada Cornelis Senen (seorang guru agama Kristen). Cornelis Senen adalah seorang keturunan Portugis yang berasal dari Lontor, Pulau Banda. Dia mampu berkhotbah dalam bahasa Melayu maupun Portugis (Kreol). Cornellis Senen biasa dipanggil Meester yang berarti tuan guru. Konon dia ditolak oleh panitia ujian saat dia ingin menempuh ujian untuk menjadi seorang pendeta pada tahun 1657. Bisa jadi dia ditolak karena dia bukan asli keturunan Belanda. Namun, dia diberi hak untuk membuka hutan dan menebang pohon jati di tepi sungai Ciliwung. Hutan yang dibukanya kini menjadi daerah padat penduduk yang dikenal sebagai Jatinegara. Nama Meester sendiri diabadikan menjadi Pasar Meester.
wikipedia.org


Pasar Jumat

Pasar Jumat Sendiri lebih dikenal dengan nama Pasar Lebak Bulus nih, gan. Alasannya karena memang lokasinya berada di Jalan Raya Lebak Bulus sana


Pasar Sabtu


Pasar Tanah Abang atau Pasar Sabtu dibangun oleh Yustinus Vinck pada 30 Agustus 1735. Yustinus Vinck mendirikan Pasar Tanah Abang atas izin dari Gubernur Jenderal Abraham Patramini. Izin yang diberikan saat itu untuk Pasar Tanah Abang adalah untuk berjualan tekstil serta barang kelontong dan hanya buka setiap hari Sabtu. Oleh karena itu, pasar ini disebut Pasar Sabtu. Pasar ini mampu menyaingi Pasar Senen (Welter Vreden) yang sudah lebih dulu maju.
wikipedia.org



Pasar Minggu

Sedangkan Pasar Minggu, dulu dikenal dengan sebutan Tanjung Oost Passer. Pasar ini buka setiap hari Minggu dan terletak di Jakarta Selatan.


 Supaya nggak bingung, baca sejarahnya dulu, gan!:Merdeka.com- Ibu kota Jakarta memiliki nama-nama pasar yang sesuai dengan nama hari dalam sepekan. Beberapa nama pasar tersebut hingga kini masih eksis keberadaannya, namun ada juga yang mulai tergerus zaman.

Sebut saja Pasar Senen, Pasar Minggu dan Pasar Rebo yang hingga kini masih eksis keberadaannya di ibu kota. Namun ternyata ada juga Pasar Kamis dan Pasar Jumat yang mulai dilupakan dan pasar Selasa dan Sabtu yang mungkin sudah berubah nama.

Lalu dimanakah pasar Selasa dan Sabtu?

Banyak yang menyebut bahwa dua nama hari itu yakni Selasa dan Sabtu memang tidak digunakan sebagai nama pasar di wilayah Batavia. Hal ini dikarenakan kepercayaan masyarakat tempo dulu bahwa hari Selasa dan Sabtu adalah hari naas atau sial sehingga orang dilarang bepergian pada hari itu.

Namun ternyata cerita ini tidak benar, di Batavia tempo dulu pun pernah ada pasar Selasa dan Sabtu. Menurut pengamat Kebudayaan Betawi yang juga Wakil Ketua Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), Yahya Andi Saputra, seperti dikutip dari beritajakarta.com, Kamis (28/6), dalam arsip kolonial, pasar di Jakarta pertama kali didirikan oleh seorang tuan tanah berdarah Belanda bernama Justinus Vinck di bagian selatan Castle Batavia pada tahun 1730-an.

Pasar itu bernama Vincke Passer yang saat ini dikenal dengan nama Pasar Senen. Vincke Passer lah yang pertama kali menerapkan sistem jual beli dengan menggunakan uang sebagai alat jual beli yang sah.

Kemudian pada abad ke-19 atau di tahun 1801 pemerintah VOC memberikan kebijakan dalam perizinan membangun pasar kepada tuan tanah. Namun dengan peraturan pasar yang didirikan dibedakan menurut harinya. Vincke Passer buka setiap hari Senin, sehingga orang pribumi sering menyebut Vincke Passer sebagai Pasar Senen dan hingga saat ini nama tersebut masih melekat hingga diabadikan menjadi sebuah nama daerah.

Selain Vincke Passer yang buka hari Senin, ada juga pasar yang buka hari Selasa yakni Pasar Koja, pasar yang buka setiap hari Rabu adalah Pasar Rebo yang kini menjadi Pasar Induk Kramatjati. Kemudian pasar yang buka setiap hari Kamis adalah Mester Passer yang kini disebut Pasar Jatinegara. Selanjutnya ada beberapa pasar yang buka di hari Jumat, sebut saja pasar Lebakbulus, Pasar Klender dan Pasar Cimanggis.

"Untuk Pasar Sabtu, atau pasar yang bukanya setiap hari Sabtu adalah Pasar Tanah Abang. Sedangkan Pasar Minggu atau yang dulu dikenal dengan sebutan Tanjung Oost Passer buka pada hari Minggu," ujar Yahya.

Perbedaan pengoperasian pasar ini dilakukan bukan tanpa alasan. Dengan alasan keamanan serta faktor untuk mempermudah orang dalam berkunjung dan lebih mengenal suatu pasar. Bila ada yang membuka pasar tidak sesuai aturan tersebut.

Sayangnya, kebijakan berlakunya hari kerja pasar tak berlangsung lama. Sebab sejak VOC bangkrut akibat banyak pejabat yang korupsi, pemerintahan Belanda di Batavia diambil alih oleh Kerajaan Hindia-Belanda. Sejak zaman Hindia-Belanda, peraturan hari kerja pasar tidak diberlakukan, hingga sebagian besar pasar buka setiap hari, meski terlanjur menyandang nama hari sebagai nama pasar.

Di zaman Hindia-Belanda pada akhir abad ke-19 inilah kemudian banyak bermunculan pasar-pasar baru yang lebih modern, seperti Passer Baroe, Passer Glodok, Toko Merah. Pasar-pasar yang muncul di era abad ke-19 akhir hingga awal abad ke-20 menjadi inspirasi lahirnya supermarket dan juga mal.

Namun seiring berjalannya waktu, Pasar Selasa kini lebih tenar disebut sebagai Pasar Koja, sedangkan Pasar Sabtu menjadi Pasar Tanah Abang.


Sumber : Kaskus / anwar04

0 comments:

Post a Comment