Home » , » Cara Memilih Mitra Bisnis yang Tepat

Cara Memilih Mitra Bisnis yang Tepat


Sejujurnya, kalau ada yang nanya begini di seminar/workshop ketika saya sharing perjalanan entrepreneurship saya selama hampir 9 tahun terakhir, saya masih bingung jawabnya. Kenapa? Karena nyari mitra bisnis itu sama seperti nyari pasangan hidup. Nomer satu, yang paling penting itu CHEMISTRY (nyambung apa ngga nilai-nilainya, nyambung ngga ngobrolnya).

Yang agak beda memang kalau nyari pasangan hidup, biasanya kita tertarik sama penampilan luarnya dulu. Dan ini manusiawi kok. Kalo ada yang bilang ke saya, "Mas saya nyari pacar yang baik aja, ngga perlu ganteng/cantik". Ini kayaknya agak lebay, karena: Gimana Agan bisa tau dia baik kalau Agan dari awal ngga ngedeketin karena dia menarik di mata Agan? Kecuali kalau emang peralihan dari friend-zone (udah temenan dulu) terus pindah haluan jadi pacar. Anyway, nah kalo nyari mitra bisnis, penampilan biasanya sih ngga terlintas di pikiran sama sekali.

Jadi apa yang harus diperhatikan ketika nyari mitra bisnis? Seperti biasa, saya ngga bisa sharing teori.. karena saya seorang praktisi. Jadi yang akan saya tulis di sini adalah berdasarkan pengalaman saya dari memiliki 6 perusahaan dengan mitra bisnis yang berbeda:

1. Harus sama nilai-nilai yang dijunjung tingginya.
Ini pentingnya "pdkt" kalau bahasa pacarannya. Agan harus tau apakah calon mitra bisnis Agan ini sama ngga sih value dalam hidupnya. Misal Agan adalah orang yang memegang teguh integritas, ya jangan bermitra dengan orang yang sering menghalalkan segala cara. Kalau Agan bukan orang yang serakah, jangan bermitra dengan orang yang selalu mau menang sendiri dan serakah.

2. Harus yang punya tujuan dan maksud berbisnisnya sama.
Kalau Agan mau memulai bisnis ini misal untuk biar bisa mempekerjakan orang-orang lokal setempat (pemberdayaan), maka jangan bermitra dengan orang yang hanya memikirkan untuk kaya raya semata. Kalau Agan maksud berbisnisnya untuk biar bisa memecahkan sebuah masalah yang ada di lingkungan sekitar, maka jangan bermitra dengan orang yang ingin memecahkan masalah global.

3. Harus yang saling melengkapi.
Kalau Agan jago di marketing, jangan cari mitra bisnis yang juga cuma jago di marketing. Coba cari mitra bisnis yang mungkin jago di sales atau di akunting. Begitu juga sebaliknya.

4. Harus yang punya komitmen yang sama.
Akan sangat sulit untuk Agan bisa mengembangkan bisnis Agan kalau cuma Agan yang menggebu-gebu, sementara mitra bisnis Agan santai-santai aja. Kontribusinya harus sama. Bukan berarti kalau Agan curahkan 10 jam per hari, dia juga harus begitu. Ngga. Tergantung deal awal, apalagi kalau misal dia yang punya dana, Agan yang bertugas menjalankan bisnis. Dia mungkin ngga perlu jalanin bisnis ini sama jumlah jamnya dengan Agan, mungkin bisa hanya ketemuan seminggu 1 kali atau 2 kali cukup; tergantung perjanjian awal. Tapi dia harus setor uangnya sesuai komitmen awal juga. Intinya, memegang teguh perjanjian awal ketika memutuskan untuk bermitra.

Saya punya mitra bisnis yang serakah, saya punya mitra bisnis yang sangat ngga perhitungan, saya punya mitra bisnis yang punya keinginan yang luar biasa dalam belajar, saya punya mitra bisnis yang udah mahir di industri bisnis yang kita geluti, saya punya mitra bisnis yang punya nilai sosial yang sangat tinggi, saya punya mitra bisnis yang cuek, saya punya mitra bisnis yang pemikirannya terkadang masih kekanak-kanakan, saya punya mitra bisnis yang emosian, saya punya mitra bisnis yang kaya luar biasa, saya punya mitra bisnis yang sederhana, saya punya mitra bisnis yang sangat terkenal, dan seterusnya.

Dari pengalaman manis dan pahit dalam memiliki mitra bisnis yang beragam inilah kenapa saya bilang, yang paling penting adalah untuk punya mitra bisnis yang memenuhi 4 kriteria di atas. Semoga bermanfaat.


Sumber : Kaskus / BillyBoen

0 comments:

Post a Comment